BANYAK TUGAS NGGAK JAMINAN BUAT TAMBAH PINTER
Tugas sekolah atau PR memang hukumnya wajib diberikan oleh guru sekarang, kurikulum yang di gunakan adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang menurut siswa untuk aktif dalam proses belajar,sedangkan guru hanya berfungsu sebagai perantara dan untuk mengarahkan jika terjadi kesalahan.
Selain karena tuntunan kurikulum, pemberian tugas juga bertujuan agar anak mendapat tambah ilmu dan merangsang anak untuk belajar pada saat dirumah. Karena tidak semua ank mau untuk belajar selain di sekolah. Tujuannya sih , memang baik tapi kalau tugas yang diberikan terlalu banyak dan terlalu sering tidak akan berdampak positif malah yang ada berdampak negative. Itu bisa dilihat dari ilustrasi berikut :
“Icchhh…sebel deh, tugas,tugas,tugas melulu ! Baru aja dikumpulin eh…dapat tugas lagi , malah banyak lagi tugasnya. Kalo gini kapan ada waktu belajarnya? Kapan mainnya ?” cetus anak SMP.
Gambaran dari ilustrasi tersebut bahwa tugas yang terlalu banyak dan sering mengakibatkan :
Yang pertama , siswa akan kehilangan waktu untuk belajar karena waktunya habis untuk mengerjakan tugas.
Yang kedua , siswa akan malas mengerjakan tugasnya sendiri sehingga cenderung untuk menyontek temannya yg sudah selesai.
Yang ketiga , siswa tidak akan mendapat tambahan ilmu karena tugas yang diberikan hasil dari mencontek.
By : Nurul Fatichah ( 9E )
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UNASku…!!!
Apa sich sebenarnya arti UNAS ituch ??
Menurut para ahli pendidikan UNAS dianggap sebagai sebuah ujian yang harus diikuti semua siswa-siswi yang ada di Indonesia. UNAS dibentuk sedemikian rupa bertujuan untuk pemetaan tingkat pendidikan nasional.
Dan apa UNAS menurut mu ??
Saya sebagai salah satu siswa yang ada di Indonesia dan sebagai wakil dari teman-teman merasakan suatu ketidak adilan , UNAS kami anggap sebagai hantu yang siap untuk menakut-nakuti kami. Pengalaman yang telah kami lihat di berbagai media tentang pelaksanan UNAS yang begitu menakutkan , membuat kami sangatt…sangatt…takut !! berbagai bentuk kesalahan dan kekurangan terjadi dimana-mana.
Haruskah UNAS itu di adakan ??
Saya sangat antusias dengan penyelenggaraan UNAS , saya setuju UNAS diadakan. Tapi kami siswa-siswi Indonesia menghendaki jika UNAS tidak digunakan sebagi penentu kelulusan. Apakah selama ini pemerintah pernah berfikir apa dampak dari UNAS ? Saya rasa tidak….!!!
Apa sich tujuan UNAS sebenarnya ??
UUD ( Ujung-ujungnya Duit ) , kata itu sangat pantas kita ungkapkan pada Pemerintah Indonesia. Penyelenggaraan UNAS yang setiap tahun menelan data bermiliar-miliar rupiah membuat para pemimpin kita getol untuk tetap melaksanakan UNAS , meskipun opini publik telah menghendaki pembatalan UNAS. Betapa buruk moral para pemimpin kita , mereka menganggap UNAS sebuah ladang emas yang bisa ia mainkan seenak hati. Saya sungguh kecewa dengan pemimpin-pemimpin Indonesia…
Seharusnya mereka mengganti bagaimana keinginan rakyatnya , tetapi ternyata beliau-beliau itu HANYA SIBUK MENUMPUK HARTA !!!!!
By : Tesya Paramita Putri ( 9E )
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HARAPANKU UNTUK INDONESIAKU
Sekarang ini di Negara Republik Indonesia telah diguncang oleh berbagai masalah. Dari masalah alam, ekonomi, sampai masalah social politik. Kita bisa lihat dalam beberapa bulan yang lalu berbagai masalah alam, seperti gempa di tanah Minang, banjir, angin putting beliung, dan masih banyak lagi yang membuat sebagian masyarakat Indonesia menjadi gempar. Takut Yach……….
Seperti halnya sekarang ini masalah pemerintahan di Indonesia yang kacau balau, begitu banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh orang-orang yang pintar “tapi” keblinger. Mereka melakukan hal-hal yang dilarang hokum dengan enaknya tanpa memikirkan akibatnya. Seperi halnya masalah “ Cicak dan Buaya “, “ Bank Century “, “ Koin Prita “, dan masihbanyak lagi masalah yang menimpa Indonesia. Yang banyak melibatkan masyarakat-masyarakat kecil yang tak bersalah dan tidak tahu apa-apa.
Padahal kita sebagai warga Negara yang baik harus bisa melaksanakan hak & kewajibannya masing-masing, agar tercipta suasana yang kondusif bagi seluruh warga Indonesia. Dan tetap selalu bisa memberi contoh kepada masyarakat kecil,agar dapat mengerti tentang arti hokum dan pertahanan kesatuan Negara. Begitu juga dengan pejabat-pejabat tinggi negara yang herus tetap mengutamakan kejujuran, tanpa mengutamakan kepentingan pribadi.
Maka dari itu… harapan yang harus kita wujudkan adalah suatu lembar kerja baru dalam tahun yang baru, dan dengan semangat yang baru, sehingga kita bisa selalu menumpas kesalahan, dan mengutamakan kebenaran. Karena kesatuan itu sangat dibutuhkan oleh setiap Negara. Ok!
By : “ Dian Kartika Rahayu “ ( VIII – F )

2 komentar:
@dian kartika
weyzzzz... 0pini.e regz mawut....!
haduuuuh.... npa opini qu d msukn?? kn jyekk..... hhiiiks!!!
Posting Komentar