Senin, 07 Maret 2011

PUISI

Bumi ku

Di Indonesia tempatku berpijak

Dahulu engkau hijau, damai, dan tentram

Namun kini itu semua tinggal bualan jua

Tangan-tangan jail selalu dating menggodamu

Menggerogoti seluruh kekayaanmu

Kemana rasa kemanusiaan mereka ? ?

Bumiku yang dulu indah permai

Kini menjadi hamparan tanah yang tandus

Namun apakah daya, engkau tetap yang nomor satu di hatiku

Tanah airku. . .indonesaku. . .

By : sensasi

-----------------------------------------------------------

Menantimu

Biarkan ku tangisi

Setiap waktu

Kau pergi tinggalkan aku

Tiada pesan maupun berita

Kuingat dahulu

Sewaktu bersamamu

Kau hibur diriku

Demi kasih sayangmu kepadaku

Bahagia hidupku

Saat bersamamu

Betapa kau cintai

Diriku nan cacat ini

Tinggal derita

Menyiksa hidupku

Tiada penghibur lara

Tempat aku mengadu

Hati rindu

Tak tertahan lagi

Aku tetap menantimu

Walaupun sampai di hari nanti

By : sensasi


-----------------------------------------------------------

Bunda

Bunda …

Kasih sayangmu

Tida terhingga

Bagai air mengalir

Yang tiada berhenti

Bunda. . .

Sungguh

Engkau wanita yang sangat mulia

Engkau merawatku dan menimangku

Hingga aku tumbuh dewasa

Bunda. . .

maafkan aku bila aku selalu menyakitimu

tapi aku tahu engkau bunda pemaaf

selalu menberi maaf untuk enaknya

bunda . . .

aku sangat sayang padamu

aku tidak mau kehilangan engkau

engkau adalah buku

dan aku adalah anakmu

untuk selamanya

bunda . . .

by : sensasi

-----------------------------------------------------------

Sahabatku

Seputih sinar

Bening embun

Memancar denagn cahayanya

Menetes dengan kelembutannya

Seperti persahabatan kita

Yang terus mengalir

Sepertinya embunnya

Walau terkadang tanpa warna

Tapi sahabat tak hanya dalam cerita

Yang selalu bewarna nan cerah

Tapi kesetiaan dalam bersama

Kebersamaan dalam duka

Dan juga. . . bahagia

Thank for our

Friendship

By : sensasi


-----------------------------------------------------------

Sahabat sejatiku

Walau sahabatku . . .

Engkau menghibur hatiku

Dari lara kesedihanku

Kau seorang teman kecil

Yang menemani hari-hariku

Yang mengubah kesedihan

Menjadi kegembiraan

Wahai sahabatku . .

Kulalui masa indah denganmu

Kini . . . ! ! !

Kita harus berpisah

Mungkin kau akan kembali

Bercanda tawa seperti sediakala

By : farizatul amalia 7c

1 komentar:

Nurul Istianah mengatakan...

ayo...kita buktikan bahwa sekolah kita sebagai sekolah ADIWIYATA terhebat di dunia.

KOTAK SARAN